
Tika 'Project Pop' Merinding Dengar Lagu Ismail Marzuki

JAKARTA- Personel Project Pop Tika Pangabean mengaku sering merinding setiap kali dia mendengar lagu ‘Rayuan Pulau Kelapa’ karya Ismail Marzuki.
Beady Eye, Nama Baru Oasis Tanpa Noel Gallagher

Band baru Liam masih beranggotakan mantan personel Oasis seperti Gem Archer (gitaris), Andy Bell (bass) dan Chris Sharrock (drummer). Seperti dilansir allheadlinenews, Senin (31/5/2010), Liam mengubah nama Oasis dengan nama Beady Eye.
Band ini sedang mempersiapkan debut albumnya dengan produser Steve Lilywhite.
Oasis bubar pada Agustus 2009 setelah Noel mengumumkan keluar. Noel dan Liam sudah sering perang mulut, tapi pada 28 Agustus tahun lalu itu, perseteruan mereka mencapai puncaknya. Noel (gitaris Oasis), saat itu mengatakan tidak bisa lagi bekerja sama dengan adiknya.
"Orang akan menulis dan omong apa pun, tetapi yang jelas aku sudah tidak bisa bekerja lagi dengan Liam meski untuk sehari lagi," kata Noel kala itu.
Terakhir meski bubar, grup ini akan menelurkan album greatest hits. Album kompilasi itu diberi titel 'Time Flies' yang akan dirilis Juni ini. Oasis berdiri di Manchester tahun 1991. Album terakhir sebelum bubar 'Dig Out Your Soul' dirilis pada Oktober tahun lalu.
Setelah Malaysia, Rossa Akan Konser di Singapura

"Insya Allah konser di Singapura, doain ya," tutur pelantun 'Pudar' itu di Hotel Ritz Carlton, Malaysia, baru-baru ini.
Konser di Singapura yaitu di Esplanade Theater, memang jadi salah satu impian Rossa. Mimpinya tersebut kini siap diwujudkan.
"Kalau punya mimpi jangan dilepaskan," pesannya.
Rossa menyampaikan pesan tersebut karena dia sudah sukses menggapai sejumlah mimpi-mimpinya. Mimpinya yang baru saja terwujud adalah konser di Malaysia dan ditonton delapan ribu orang.
"Waktu pertama kali latihan saya kayak mau nangis. Banyak yang mau konser di luar negeri, I'm so lucky to have one," tuturnya sumringah.
Para Mantan Personel Ungu Kembali Dengan 'Frustasi'

Eqi (gitar), Pasha Akbar Firmansyah (drum), dan Michael (vokal) membentuk band bernama d'Poppie. Band tersebut hasil bentukan ketiga mantan personel pertama Ungu pada pertengahan tahun 90-an.
Sejak keluar dari Ungu di akhir 90-an, Eqi, Pasha Akbar, dan Michael tidak eksis di industri musik. Namun di tahun 2009 mereka kembali membentuk band dengan menggandeng Gatot, pemain additional keyboard Ungu.
"Yah bangga banget Ungu bisa besar seperti sekarang, band Ungu juga gue yang buat, kita bersyukur bisa besar kayak sekarang," kata Pasha Akbar saat ditemui di Gedung Yamaha, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (31/5/2010).
Eqi, Pasha Akbar, dan Michael mempunyai alasan khusus memberi nama d'Poppie kepada band barunya. "Pakai nama d'Poppie artinya d'Pop karena main musik pop. Pie itu kue pie karena kue pie itu banyak orang tahu, tapi belum tentu banyak yang suka. Diharapkan d'Poppie meskipun belum tentu semua suka, tapi setidaknya ada yang tahu," lanjut Pasha Akbar.
d'Poppie mengawali debut karirnya di industri musik dengan hits single 'Frustasi'. Lagu tersebut pernah dipopulerkan oleh Kembar Grup di era 80an.
"Kita mendaur ulang lagu itu dengan sentuhan pop dan rock," jelas Pasha Akbar.
Rahasia di Balik Nama Pasha 'Ungu'

Nama 'Pasha' diambil dari nama drumer pertama Ungu yang bernama Pasha Akbar Firmansyah. Saat itu Pasha masuk ke Ungu sebagai vokalis menggantikan Michael Vokalis Ungu lama yang hengkang pata tahun 98-an. Setelah Pasha masuk, Pasha Akbar melihat nama 'Sigit' adalah nama pasaran dalam sebuah band.
"Ya sudah nama 'Pasha' gue berikan aja ke Sigit Purnomo. Nah sampai saat ini Sigit Purnomo sangat dikenal dengan nama Pasha 'Ungu'.
Kalau nama Sigit itu kan udah ada di Base Jam," kata Eqi saat ditemui di Gedung Yamaha, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan,Senin (31/5/2010).
Drumer pertama Ungu, Pasha Akbar, pun merestui namanya diberikan kepada Pasha, vokalis Ungu saat ini. Namun saat itu Ungu mengalami perpecahan. Eqi dan Pasha Akbar keluar dari Ungu.
"Saat itu cuma sisa Maki sebagai bass yang personel Ungu asli hingga saat ini," jelas Eqi.
Album Baru Opick Bakal Penuh Kolaborasi

Dalam waktu dekat, penyanyi religi, Opick, akan mengeluarkan album barunya. Dirinya mengaku kalau di albumnya tersebut akan banyak kolaborasi dengan musisi-musisi tanah air.
“Tidak lama lagi, saya akan mengeluarkan album baru, yang pasti di album saya nanti banyak kolaborasinya,” ungkap Opick saat ditemui di acara final LOMBA LAGU RELIGI Opick di Hotel Le Meridien, Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (29/05).
Diakuinya juga, kalau di album barunya tersebut akan ada perbedaan dengan album-album sebelumnya. Akan tetapi, ia berjanji perbedaan tersebut tidaklah terlalu menonjol. “Pastinya akan ada perbedaan tapi tidak terlalu terlihat bedanya,” ujarnya. Pria berdarah Jember ini menuturkan jika albumnya nanti adalah cerminan jati diri selama hidupnya.
“Di sini saya membebaskan diri dalam membuat album, meskipun saya akui masih banyak kekurangan. Album saya nanti adalah gambaran jati diri saya,” katanya. Dalam setiap pembuatan albumnya, pria kelahiran 1974 ini ingin bisa membuat orang terinspirasi kala mendengarkan lagu-lagunya.
“Saya ingin setiap orang yang mendengarkan lagu saya bisa berubah,” pungkasnya.
ESQI:EF Andalkan Musik Lebih Ramah

Empat tahun absen mengeluarkan album, penyanyi jazz Syaharani kembali eksis dengan merilis album teranyarnya yang bertajuk ANYTIME. Dalam album ini, mantan kekasih Roy Boomerang tersebut menamai jati dirinya dengan sebutan Syaharani & Queenfireworks atau ESQI:EF.
Alasan Syaharani baru mengeluarkan album setelah sekian lama vakum cukup masuk akal. Pasalnya materinya harus dikerjakan sendiri bersama produksi rekamannya sendiri (indie label). Pun begitu, konsep yang diusung terbilang unik, yakni musik live concert yang mudah dicerna oleh masyarakat.
“Mungkin karena label indie, jadi nggak seperti label-label pop yang lain. Jadi kita konsepnya lebih banyak live concert. Jadi musik kita itu, root musik kayak jazz tapi kita berusaha menampilkan musik yang mudah dicerna,” terang Rani saat ditemui di Blacksteer Auto Lounge, FX Plaza, Jakarta Selatan, Rabu (26/5).
Lebih lanjut Rani mengungkapkan, dalam album ini dirinya memilih gaya cross genre yang membaurkan banyak ragam musik pop dan aksentuasi jazzy, harmoni power pop, folkie, serta lounge dance. Musiknya sendiri lebih terasa organik walaupun menggunakan media rekam non organik. Tetapi tetap menggunakan pola analog, meski perangkatnya digital.
“Feel organic, walaupun musiknya non organik. Kita menggunakan media rekam digital, tapi kan nggak semua alat musik bisa diprogram, ntar kayak Mario Bros. Jadi kita tetep menggunakan pola analog meski perangkatnya pakai digital. Musik ini dari segi frekuensi ramah di telinga,” jelasnya.
Antusiasme Penonton Tinggi, Dashboard Confessional Gugup

Grup band Dashboard Confessional, band asal Amerika Serikat yang digawangi Chris Carraba (vokal, gitar), John Ralston (gitar), Scott Scjoenbeck (bass), John Lefler (keyboard), dan Mike Mars (drum), mengaku salah memprediksi antusias penyuka musiknya di Indonesia. Mereka sebelumnya mengira Jakarta adalah kota kecil.
“Kami menunggu-nunggu untuk konser di Indonesia, tapi kami langsung gugup karena ternyata antusiasmenya besar sekali, dan kami pikir Jakarta itu kecil,” ucap Chris saat ditemui Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (29/05).
Lebih lanjut Chris menuturkan, semula dirinya mengira animo penonton Pond’s Teens Concert hanya ribuan. Tapi setelah melihat antusias remaja Indonesia yang mencapai puluhan ribu, para personel Dashboard Confessional merasa kaget.
“Kita tidak pernah menyangka remaja Indonesia sangat antusias sekali untuk melihat kami tampil. Entah lewat Facebook atau apalah mereka terlihat antusias sekali. Antusias di Asia sangat besar sekali hingga membawa kami sampai di sini (Jakarta),” ungkap Chris.
Sementara itu, ketika ditanyakan antusias penonton yang cukup tinggi untuk menyaksikan Pond’s Concert di Lapangan D Senayan apakah mereka bakal merasa gugup, Chris mengangguk. Walaupun ada perasaan gugup tapi dirinya dan teman-teman akan membuat hal itu menjadi sesuatu yang positif.
“Walau bagaimanapun kami akan mengubah rasa gugup itu menjadi hal positif untuk menjadi rasa percaya diri, ini yang benar-benar kita mau,” papar Chris.
Sementara itu, Chris juga merasa sanagat antusias akan sepanggung dengan group band papan atas Indonesia, Nidji, Kotak, hingga The S.I.G.I.T.
“Kami sangat senang bisa memiliki kesempatan manggung bersama mereka, kami juga tahu dari Twitter tentang band-band Indonesia dan kami sudah tidak sabar lagi untuk tampil nanti malam.Apalagi kami sudah lama menantikan untuk bisa sampai ke sini, karena Jakarta salah satu kota yang kami tuju sebagai rangkaian tur promo kami,” pungkas Chris.
Kevin Aprilio: Vierra Harus Lebih baik Lagi

Mendapat penghargaan sebagai pemain keyboard favorit di ajang SCTV Music Awards 2010, secara personal, Kevin Aprillio merasa bahagia karena ini adalah penghargaan pertama baginya sebagai seorang pemain Keyboard.
“Sangat senang pokoknya, karena ini adalah yang pertama,” ujar Kevin usai menerima Awards di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (27/05) malam.
Namun, menyangkut Vierra yang juga dinominasikan sebagai Album Pendatang Baru Duo/Group yang bersaing dengan Armada Band, Geisha, Lyla Band, dan The Virgin, di mana duo besutan Republik Cinta Manajemen-nya Ahmad Dhani yang menjadi pemenang, Kevin menyatakan kalau Vierra memang harus berusaha lebih baik lagi untuk mendapatkan perhatian lebih dari penikmat musik tanah air.
“Kecewa nggak kecewa sih. Tapi kalau memang belum dapat penghargaan, ya kita harus berusaha lebih baik lagi,” ucap putra pasangan Addie MS dan Memes ini.
Diakui Kevin, meski dirinya pribadi yang mendapat penghargaan, namun para personil Vierra selalu memberi dukungan. Tidak ada yang namanya cemburu-cemburuan.
“Kita saling support dan saling mengisi. Dalam Vierra, kami semua adalah keluarga,” pungkasnya.
The Virgin Dedikasikan Kemenangan Untuk Musisi Perempuan

Sebagai satu-satunya nominator perempuan dalam kategori Pemain Gitar Favorit SCTV Music Awards 2010, Mitha The Virgin merasakan mendapat anugerah besar, apalagi justru kemenangan itu jatuh ke tangannya. Karena melihat nominator yang lain, seperti Apoy (Wali Band), Cella (Kotak), Enda (Ungu) dan Raka (Vierra) merupakan seniornya di dunia musik tanah air.
“Nggak nyangka sama sekali. Seneng banget pokoknya, apalagi The Virgin juga dapat Awards malam ini,” ungkap Mitha di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (27/05).
Bagi Mitha, penghargaan ini merupakan pembuktian bahwa banyak musisi perempuan yang handal di Indonesia. Kemenangan itu pun didedikasikan bagi para musisi perempuan Indonesia untuk terus mengukir prestasi.
“Penghargaan ini saya persembahan khusus untuk musisi wanita di Indonesia, di samping RCM, Virginity dan Mitha Lover,” lanjutnya.
Dengan penghargaan ini Mitha pun berjanji untuk meningkatkan skill bergitarnya untuk bisa lebih menghasilkan karya yang terbaik.
Ari Lasso Ingin seperti Ahmad Dhani

JAKARTA - Kesuksesan Ahmad Dhani sebagai musisi sekaligus pemilik manajemen artis, membuat Ari Lasso tertarik. Mantan personel Dewa 19 ini ingin kelak seperti Dhani.
Tak puas hanya menjadi pemusik, Dhani mendirikan Republik Cinta Manajemen (RCM). Sejumlah artis bernaung di bawah bendera manajemen tersebut. Mereka antara lain Mulan Jameela, The Virgin, Mahadewi, Dewi Persik, Dewa 19, The Rock, dan T.R.I.A.D.
Musisi bisa mendirikan manajemen artis dan mengantarkan artis-artisnya sukses, tentu menjadi dambaan para musisi lain. Begitu juga halnya dengan Ari.
"Itu pastinya cita-cita semua musisi. Itu impian saya dengan Dhani dulu. Waktu itu, saya yang jadi partner Dhani pertama kali. Waktu itu tahun 2005, lagi bangun rumah, masih bokek. Awal modalnya Rp350 juta," tutur Ari yang ditemui di FX, Jalan Sudirman, Jakarta, Minggu (30/5/2010).
Pelantun Lirih ini ingin kelak bisa sukses seperti mantan suami Maia Estianty itu. Apalagi, memang dalam memproduksi album dan lagu, Ari menggarapnya sendiri.
"Dari mulai biaya dan mengarahkan, saya yang lakukan. Semuanya. Dari dulu nalurinya memang selalu ingin mengatur, saya enggak bisa terima jadi. Ahmad Dhani itu menginspirasikan juga, tapi dia bukan jadi acuan," ucapnya.
Cut Copy Konser di Jakarta 10 Juli

Jakarta - Band synthpop asal Melbourne, Australia, Cut Copy, akhirnya singgah ke
Jakarta. Konser mereka akan digelar 10 Juli 2010 di Bengkel Nightpark, Jakarta Selatan.
Sebelumnya DJ set Cut Copy pernah digelar di Blowfish pada 7 Agustus 2009 lalu. Acara tersebut terbilang sukses dan akhirnya kini versi live Cut Copy bisa segera dinikmati.
Ismaya Live bertindak sebagai promotor yang memboyong pelantun hits 'Future' itu ke tanah air. Mereka yakin konser Cut Copy yang telah lama ditunggu akan suskses.
Agrikulture dan band asal Bandung Rock 'n Roll Mafia (RNRM) akan menjadi pembuka Cut Copy. Tiket akan dijual dengan harga berkisar dari Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu dalam tiga tahap penjualan.
Band yang digawangi Dan Whitford (vokal, kibord, gitar), Tim Hoey (bass, gitar, sampler) dan Mitchell Scott (drum) itu berdiri tahun 2001. Awalnya Dan membuat proyek bersama seorang DJ dan graphic design. Ia kemudian merekrut beberapa orang untuk bergabung dan merilis album perdana 'Bright Like Neon Love' di 2004.
Tahun 2007, Cut Copy merilis album keduanya, 'In Ghost Colours'. Lagu 'Lights and Music' milih Cut Copy sempat eksis di FIFA 2009.
Tiket:
Early bid (10-23 Mei 2010) Rp 200 ribu
Pre-sale (24 Mei - 6 Juni 2010) Rp 250 ribu
Reguler (7 Juni - 7 Juli 2010) Rp 300 ribu
Derby Romero Raih Best New Comer di Hong Kong

JAKARTA - Derby Romero serius menapaki jalan menjadi musisi internasional. Dalam waktu dekat, dia akan terbang ke Hong Kong untuk menerima penghargaan sebagai musisi pendatang baru terbaik.
“Iya, gue mau ke Hong Kong. Karena di sana dapat award best new comer. Di sana gua akan nyanyi,” ujarnya ditemui di FX Senayan, Jakarta, Kamis (27/5/2010).
Derby bersyukur meraih penghargaan di level internasional. Rencananya dia akan terbang ke Hong Kong Juni mendatang bersama beberapa musisi Indonesia. Tak hanya menerima award saja, mereka akan tampil di negara industri sineas mandarin ini.
Meskipun begitu, Derby belum mau menyebut penghargaan yang didapatnya sebagai rencana untuk go international. “Kalau dikasih jalan sama Tuhan, gue mau banget. Untuk sekarang mungkin belum,” ujarnya merendah.
Derby mengatakan kekasihnya, Dinda Kanyadewi senang mendengar kabar kalau dia mendapat penghargaan di Hong Kong. “Kita sama-sama dukung dan sama-sama apa yang kita kerjain,” tukasnya.
Diakuinya, jika pekerjaan Derby lebih fokus ke nyanyi ketimbang sinetron. Berbeda dengan Dinda yang lebih fokus ke sinetron. Namun Derby belum memastikan apakah akan mengajak Dinda ke Hong Kong atau tidak.
“Kalau memang waktunya dia libur, pasti gue ajak,” imbuhnya.
Enda 'Ungu' Diminta Rossa Buatkan 2 Lagu Lagi
JAKARTA - Rossa sibuk konser di Malaysia. Penghargaan sebagai album Solo wanita di SCTV Awards diwakilkan oleh sang pencipta lagu, Enda ‘Ungu’.
“Sebelum dia berangkat, dia sudah menitip pesan sama saya. seandainya teh Rossa menangg, saya disuruh mewakilkan untuk mengambil piala. Ternyata hal itu terwujud,” ujarnya ditemui di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (27/5/2010).
Bagi Enda, lagu itu hanya biasa saja. Namun penyanyinya yang membuat lagu itu menjadi luar biasa.
“Gue selalu berusaha menciptakan lagu secara terus menerus. Tapi opportunity tergantung,” tukasnya.
Enda mengakui kalau Rossa adalah diva Indonesia yang tidak pernah mau disebut diva. “Rossa sudah meminta kepada saya untuk membuatkan dua buah lagu lagi,” pungkasnya.
Rossa kini sedang berada di Malaysia untuk menyelenggarakan konser tunggalnya.
Opick Cari Generasi Penerus Penyanyi Religi

JAKARTA - Di usia yang semakin senja ini, penyanyi religi Opick berusaha mencari generasi penerus dirinya agar selalu mendendangkan lagu religi ketika dirinya dipanggil Sang Khalik kelak. "Saya tidak tahu kapan datangnya maut akan memanggil. Tetapi saya kepingin sekali ada orang yang menyanyikan lagu religi, makanya saya buat festival lagu religi milik saya," ujar Opick saat ditemui di Hotel Le Meridien, Sudirman, Jakarta Pusat belum lama ini. Selain itu pelantun lagu Tombo Ati ini mengaku kalau selain mencari generasi penerus, dirinya pun menginginkan adanya wajah baru di musik tanah air khususnya lagu religi. "Saya pengen sekali ada wajah baru di dunia musik religi di Indonesia," ungkapnya. Tidak hanya itu saja, festival lagu religi karya pria berdarah Jember, Jawa Timur ini nantinya akan ada dalam album barunya yang akan diluncurkan sekira bulan Juni akhir. "Pemenang Festival lagu religi karya saya ini akan dipilih tiga orang sebagai pemenangnya dan nantinya mereka akan berkolaborasi dengan saya di album baru," paparnya. Meskipun festival lagu religi yang dibuatnya menghabiskan dana yang begitu besar, dengan nada rendah hati pria kelahiran 1974 tersebut mengaku kalau dana yang dikeluarkan adalah bagian dari rejeki. "Semua pakai biaya saya sendiri, dulu saya itu bukan siapa-siapa, dan saya hanya ingin berbuat karena kepentingan Allah," katanya.
Juni 2010, Opick Luncurkan Album Baru

Diakuinya kalau di album barunya nanti akan banyak kolaborasi serta ada nuansa baru di setiap lirik lagu-lagunya.
“Kalau tidak arah melintas, album saya yang baru akan saya resmikan akhir bulan Juni nanti,” kata Opick saat ditemui di Hotel Le Meridien, Sudirman, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Baginya di album baru nanti lebih banyak menceritakan gambaran hidupnya selama ini. Karena di sini pria bernama lengkap Ainur Rofiq Lil Firdaus ini lebih membebaskan dirinya.
“Di album saya nanti, saya akan lebih membebaskan diri dalam berkarya. Saya merasa masih banyak kekurangan sehingga saya banya meninta ampun pada Allah,” katanya.
Dirinya pun sudah menyiapkan beberapa jumlah lagu yang akan dimasukkan pada album barunya tersebut.
“Ada 23 lagu yang telah aku siapkan namun yang masuk di album,” pungkasnya.
Kevin 'Vierra' Jadi Produser

JAKARTA - Usia muda, tapi sudah berprestasi. Itulah Kevin 'Vierra'. Putra Addie MS ini tak cuma sukses bersama bandnya. Tahun ini, Kevin akan mulai menjadi produser.
"Saya mau menjadi produser tahun ini. Lagi mencoba menggarap artis baru, tapi di musik, bukan sinetron. Di benak saya, saya ingin membesarkan orang lain. Bukan sok suci, tapi kalau sudah besar, terus saya bisa membesarkan orang juga, lebih enak kayaknya," tutur Kevin, di FX, Sudirman, Jakarta, Kamis (27/5/2010).
Kevin lebih senang menikmati jalan hidupnya sekarang ketimbang terbebani mengikuti jejak ayahnya sebagai komposer. Dia sadar, prinsip dan idealismenya beda dengan Addie.
"Sekarang di Vierra, aku punya jejak baru. Sebenarnya dari segi kita berbisnis itu sudah beda. Kalau papa lebih idealis, prinsip musikalnya tinggi. Buat saya, itu hebat. Kalau saya, blasteran antara idealis dan agak bisnis, makanya saya terjun ke industri label, mendengar selera banyak orang," terangnya.
Kevin senang memiliki ayah seperti Addie. Di tengah kesibukannya, Addie tetap meluangkan waktu berbincang dengan Kevin. Di mata Kevin, Addie sosok ayah yang luar biasa.
"Secara knowledge aku susah ngalahin papa. Tapi secara finansial mungkin (tersenyum). Tapi tetap saja, seorang ayah kalau punya anak hebat, berarti ayahnya lebih hebat," ujarnya merendah.
Ruben Onsu Gandeng PMR Nyanyi 'Judul-Judulan'

JAKARTA - Lagu Judul-Judulan yang dinyanyikan Jhonny Iskandar dan kawan-kawan, sebentar lagi bisa kita nikmati lewat suara Ruben Onsu. Tapi jangan salah, si empunya lagu juga ikut bersama Ruben.
Lagu Judul-Judulan awalnya dipopulerkan oleh Pengantar Minum Racun (PMR). Ruben bersyukur bisa featuring bersama PMR untuk mendendangkan kembali lagu yang pernah hits di era 80an ini.
“Awalnya aku enggak percaya diri kalau rekaman sama senior. Tadinya gue mau rekaman sendiri dulu saja, malu kalau bareng sama mereka,” kata Ruben ditemui di sela-sela syuting video klip di Jakarta, Minggu (30/5/2010).
Band PMR yang berdiri sejak 1979 sebagai band pengiring Warkop eksis sampai 1986. Ruben mengatakan kini PMR kembali eksis bersamanya.
“Awalnya beban, apalagi mereka cepat bikin lagu yang lucu-lucu. Kalau nyanyi komedi seperti ini, saya lihat di internet klip yang lucu-lucu gimana. Kalau biasanya kan gue presenter, bisa ngomong dan melucu sendiri,” papar Ruben.
Meskipun dia yakin suara tidak bagus, tapi Ruben percaya diri untuk tetap rekaman. PMR disebut sebagai band humor yang guyonan sangat tinggi.
“Mudah-mudahan lagu komedi ini bisa mengobati stres. Kita enggak mikir penggemar, kalau ada penggemar berarti dia sudah enggak benar. Kalau enggak ada penggemar berarti jalannya sudah salah tuh,” pungkasnya tertawa.
The S.I.G.I.T Pusing Dengar Band Major Label

Jakarta - Band The S.I.G.I.T tidak peduli dengan kehadiran band-band major label yang musiknya kini semakin seragam. Band asal Bandung itu pun mulai pusing mendengarkan lagu-lagu milik band tersebut.
"Nggak pernah mikirin mereka (band major label). Pusing dengerin mereka," ujar Rekti sang vokalis saat ditemui di sela-sela acara POND'S Teens Concert yang digelar di Lapangan D Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (30/5/2010) malam.
Namun, Rekti mengungkapkan sudah tidak ada lagi perbedaan yang jelas antara band Indie dan band major label. Menurutnya, kini band yang bergabung dengan perusahaan rekaman besar juga sulit untuk berkembang.
"Mau major juga kalau nggak wah juga nggak bisa maju," ucapnya.
Rekti pun tidak mau ambil pusing dengan perbedaan major dan indie tersebut. Saat ini, Rekti hanya berharap The S.I.G.I.T bisa eksis terus di jalur musik rock.
Opick: Hidup Ini Titipan Allah

"Saya ingin membuat karya agar ada sesuatu yang baru dan ada yang selalu berubah, saya seperti ini pun bukan karena saya tapi Allah yang buat seperti ini," papar Opick saat ditemui di acara final FESTIVAL LAGU RELIGI Opick, di Hotel Le Meridien, Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (29/5).
Tidak hanya mengadakan sebuah festival lagu religi saja akan tetapi pelantun lagu Tombo Ati ini pun ingin sekali menghasilkan yang lebih baik lagi. "Saya pengen selalu membuat karya, kali ini festival lagu religi. Ke depannya saya pengen membuat yang lain lagi tapi lebih baik dari yang sekarang," katanya.
Pria bernama lengkap Aunur Rofiq Lil Firdaus ini, menambahkan kalau apapun karya yang dibuatnya tidak merasa takut untuk berspekulasi. "Saya tidak pernah merasa takut untuk gambling, bagi saya hidup ini adalah titipan dari Allah," ungkapnya.Menang Award, Ridho Rhoma Nazar Bentuk Badan

"Buat saya hampir tidak mungkin saya bisa menang. Karena semua nominasi sangat bagus. Dan karena saya menang, makanya saya melakukan nazar. Nazar itu untuk mensyukuri apa yang saya lakukan. Saya melakukan untuk menjaga badan saya," ungkapnya ketika ditemui JCC Senayan, beberapa waktu yang lalu.
Pelantun tembang Menunggu ini mengaku suka sekali makan, jelas hal tersebut berpengaruh pada penampilannya. Lantaran banyak dari orang-orang terdekatnya komplain mengenai berat badannya, ia bertekad untuk membentuk badannya. "Diet, olah raga, saya pun mesti booking jadwal nge-gym," ujarnya.
Siapa yang paling sering komplain? "Mama, penggemar saya malah banyak yang lebih suka dengan kondisi badan seperti ini, aneh kan?" pungkasnya.
Siapa Pengganti U2 di Glanstonbury?

Para Fans menulis di NME Festival Blog menanggapi berita tersebut. Mereka berspekulasi tentang siapa yang akan menggantikan U2 untuk mengisi slot utama di Panggung Pyramid Stage Glastonbury pada 25 Juni mendatang. Coldplay dan Kylie Minogue dari awal memang sudah difavoritkan.
Lizzie sang anggota tetap NME.COM menulis "Saya pikir cukup realistis jika Coldplay yang menggantikan U2, atau mungkin bisa juga Kasabian, Bon Jovi, Aerosmith ... masih ada beberapa kemungkinan lainnya."
Anggota lainnya CONglamourART berpikir bahwa Kylie Minogue yang sempat bermain pada festival tersebut pada 2005, meskipun akhirnya mengundurkan diri karena pengobatan kanker, bisa menjadi sebuah kemungkinan.
"Masuk akal Eavis untuk mengundang Kylie kembali tampil sebagai pengisi utama," tulis mereka. "Kali ini Kylie muncul tanpa kanker yang dideritanya, melainkan dengan album baru yang menakjubkan."
Sementara itu, para anggota situs Facebook NME juga telah berspekulasi dengan mencalonkan The Rolling Stones dengan penuh pujian bersanding dengan Led Zeppelin, meskipun Robert Plant berulang kali menyangkal bahwa mereka akan bermain bersama lagi disana. "Jadi mana yang lebih ideal? apakah Led Zeppelin? The Rolling Stones atau David Bowie?" tulis Mike Eccleshall.
Operasi Bono kali ini nampaknya lebih serius dari yang pertama kalinya saat harus menjalani pembedahan, demikian menurut laporan. U2 praktis membatalkan penampilan mereka di Festival musik Glastonbury tahun ini.
U2 dijadwalkan menjadi pengisi utama acara Somerset pada 25 Juni mendatang. Mereka akhirnya menunda semua pertunjukan termasuk tampil di New Jersey New Meadowlands Stadium yang rencananya digelar 19 Juli mendatang, demikian seperti yang tertulis pada U2.COM.
Sang festival organizer, Michael Eavis menulis juga dalam situs glastonburyfestivals.co.uk bahwa U2 resmi tidak akan tampil pada Festival Glastonbury. "Hal ini sudah terdengar jelas dari percakapan telepon kami bahwa U2 merasa kecewa," jelas sang organisator Glastonbury Michael Eavis.
"Mereka telah menanti untuk tampil di Pyramid Stage sebesar harapan kita untuk menonton mereka secara langsung. Kita tidak punya komentar tentang penggantian pengisi panggung slot malam Jumat di Pyramid Stage ataupun sebaliknya. Kita hanya mau mengucapkan semoga Bono mengalami pemulihan yang cepat."
Sementara Bono menyatakan penyesalannya karena batal tampil pada festival tersebut dengan mengatakan "Aku merasa sangat sedih. Kami benar-benar ingin berada di sana untuk melakukan sesuatu yang sangat istimewa, kita bahkan telah menulis lagu khusus untuk festival Glastonbury ."
Bono menjalani operasi pada 21 Mei lalu setelah terluka di Munich ketika sedang berlatih untuk tur mendatang. Muller Wohlfahrt, dokter bedahnya bersikeras untuk menjalani operasi karena dinilai sangat vital. "Bono menderita kompresi parah dari saraf siatik," jelasnya.
"Pada reviewnya dalam MRI scan, saya menyadari ada ligamen yang sobek secara serius serta sebuah kepingan hernia. Pengobatan konservatif tidak akan cukup untuk mengatasinya. Saya merekomendasikan Bono untuk menjalani operasi darurat tulang belakang." tambah Wohlfahrt.
Edge mengatakan kepada fansnya di situs U2.com bahwa Bono akan keluar dari rumah sakit setidaknya dalam waktu delapan minggu. Bono lumpuh di bagian kaki bawahnya dan tidak bisa berjalan kemudian dokter langsung membawanya ke rumah sakit untuk di operasi. Jika ia tidak bertindak lebih cepat dari awal, bisa saja kelumpuhan akan menjadi permanen.
Edge mengatakan bahwa U2 saat ini banyak menulis lagu baru dan berencana untuk membawakan beberapa lagu-lagu baru mereka secara live ketika mereka kembali turun ke jalan lagi. U2 berharap bisa kembali tampil pada 6 Agustus mendatang dan memulai kembali turnya di Turin, Italia.
Band Radja Tampil Lebih Enerjik

Sebelumnya Radja dikabarkan bubar karena Seno dan Ardi hengkang. Namun kini band Raja sudah tampil dengan personel baru.
"Personil baru udah dong. The show must go on. Kita cari yang profesional juga, bukannya ngasal" terang Moldy saat ditemui di rumahnya, kawasan cibubur.
Moldy menjelaskan dengan keluarnya dua personel tidak membuat dirinya dan Ian berdiam diri. Kini bersama Didin (drum), Aldi (keyboard) dan Oji (bas), Moldy berharap Radja lebih energik
"Jujur aja mereka mainya lebih energik. Gue jadi kebawa segar.
Lihat aja nanti" ujarnya.
"Ini lebih segar. Mereka lebih muda dan energik daripada kita berdua. Wawasan mereka lebih luas, mukanya sedikit lebih ganteng," tegas Moldy yang menjadi punggawa band Radja.
Moldy dan Ian Kasela tetap memberikan support kepada Seno yang akan membangun band baru.
"Sudah tau banget, gue mendukung, malah akan memproduserin band mereka kalau mereka belum dapet produser. Tetapi mereka bilang terimakasih atas tawarannya," pungkas Moldy.
Nidji Gugup Manggung Ditonton Orang Amerika
JAKARTA - Menjadi band opening dalam 'Teens Concert's Dashboard Confessional', Nidji mengaku gugup. Apalagi sebagian penonton merupakan orang-orang bule.
Giring mengatakan ada yang berbeda menjadi band opening di Ponds Teens Concert. Biasanya, selesai tampil mereka langsung pulang. "Sekarang selesai manggung, mau nonton Dashboard. Pokoknya intinya senang-senang," kata Giring ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (29/2/2010).
Sayangnya, Giring mengaku tidak tahu Dashboard Confessional. Oh God! Tapi jangan salah, vokalis Nidji ini pun mencari tahu pelantun Stolen ini lewat Youtube.
"Tapi Nidji senang ingin tahu orang Amerika mainnya seperti apa," kata dia.
Disinggung tentang perasaan Nidji bisa manggung bareng Dashboard Confessional, Giring mengaku gugup. "Nervous lah, karena yang nonton orang Amerika. Kita ingin memberikan yang terbaik," tukas Giring.
Konser bareng Dashboard Confessional ini dijadikan panutan bagi Nidji yang dalam waktu dekat berencana manggung di Amerika Serikat. Nidji mendapat undangan dari Kedutaan Besar RI untuk main di Florida.
"Itu salah satu impian kita, kita mau menunjukkan bahwa Indonesia memiliki musisi hebat," kata dia.
Apa saja persiapan main di Amerika Serikat? "Yang jelas lebih ke minum vitamin dan banyak les bahasa Inggris," pungkasnya tertawa.
Sayangnya, Giring mengaku tidak tahu Dashboard Confessional. Oh God! Tapi jangan salah, vokalis Nidji ini pun mencari tahu pelantun Stolen ini lewat Youtube.
"Tapi Nidji senang ingin tahu orang Amerika mainnya seperti apa," kata dia.
Disinggung tentang perasaan Nidji bisa manggung bareng Dashboard Confessional, Giring mengaku gugup. "Nervous lah, karena yang nonton orang Amerika. Kita ingin memberikan yang terbaik," tukas Giring.
Konser bareng Dashboard Confessional ini dijadikan panutan bagi Nidji yang dalam waktu dekat berencana manggung di Amerika Serikat. Nidji mendapat undangan dari Kedutaan Besar RI untuk main di Florida.
"Itu salah satu impian kita, kita mau menunjukkan bahwa Indonesia memiliki musisi hebat," kata dia.
Apa saja persiapan main di Amerika Serikat? "Yang jelas lebih ke minum vitamin dan banyak les bahasa Inggris," pungkasnya tertawa.
Misteri di Balik Musik 'Ada Band'

JAKARTA - Selepas ditinggal salah satu punggawa Ada Band yaitu Khrisna Balagita pada keyboard, terasa ada yang hilang di telinga para pendengar musik, khususnya bagi para fans Ada Band.
Lepasnya satu personel ini bisa saja terjadi di setiap band manapun, namun itulah misteri atau sebuah tanda tanya besar yang selalu muncul di benak para penikmat lagu.
Ibaratnya, setiap ada personel yang hilang, maka menghilang lah esensi dari musik original suatu band. Hal inilah dimunculkan oleh Ada Band di album barunya bertajuk ‘Mystery Of Musical’, album yang membuat pendengarnya sedikit bertanya-tanya akan misteri dari musik Ada Band sendiri.
Meskipun terasa janggal, tapi musik yang ditawarkan oleh Donnie dkk ini masih enak dinikmati fans Ada Band atau yang kerap dijuluki armADA. Karya yang disuguhkan oleh Donnie Sibarani (Vokalis), Marshal Suryarachman (Gitaris), serta Suriandika Satjadibrata (Basis) tetap tidak menghilangkan unsur genre cinta dan pop yang masih melekat secara kental.
Perjalanan Ada Band tak melulu mulus untuk memenuhi keinginan pasar industri musik. Mulai dari gonta-ganti personel sampai vakum pun pernah dilewati oleh band ini. Tak disangka, mereka masih bisa eksis di tengah kerasnya perjuangan musik di tanah air di awal tahun 2010.
Band yang terbentuk sejak 1996 ini pun menawarkan 12 track di dalam album terbarunya. Berbagai ragam jenis instrumen musik pun disajikan. Perlu diketahui, karakter suara dari Donnie Sibarani masih menjadi ciri khas.
Tema yang diangkat dalam album ini pun tak jauh dari cerita tentang kedekatan dengan seorang wanita, pengkhianatan, arti cinta sejati, putus cinta, serta rangkaian cinta. Namanya juga album baru, toh pastinya juga ada yang baru.
Begitulah yang terjadi di Ada Band, di mana sosok Yoyo “Padi” menjadi tamu dari grup band yang digaet label EMI ini. Dengar saja lagu Misteri, ciri khas dari drummer Padi ini sangat kental terasa.
Penasaran? Jadi, jika ingin tahu perbedaan Ada Band di 2010, semuanya ada di ‘Mystery of Musical’.
Track List:
- Biar Mampus Saja
- Pemuja
- Misteri
- Masih Adakah Cinta
- Cinta Masih Bisa Tersenyum
- Buang Saja Ragu
- Semakin Dekat
- Semenit Waktu
- Belahan Jiwa
- Mimpi
- Pesona Potretmu
- Armada Masa Depan.
Dashboard Confessional Terkesima dengan Jakarta

JAKARTA - Selama manggung di Jakarta, Dashboard Confessional masih saja tidak percaya dengan animo penontonnya. Mereka bahkan sampai terkesima dengan kota Jakarta.
Konser band asal Florida, Amerika Serikat ini yang dihelat di Lapangan D, Senayan, Jakarta, Sabtu (29/5/2010) malam berlangsung sukses. Saking terkesimanya, sang vokalis, Chris Carraba meminta maaf kepada penonton di Jakarta.
"Terima kasih sudah mengundang. Kami adalah Dashboard Confessional, kami minta maaf enggak pernah ke sini sebelumnya," tukas Carraba, di sela konsernya di Senayan, Jakarta, tadi malam.
Bukan hanya Carraba yang antusias dengan penonton di Jakarta personil lainnya seperti Scott Schoenbeck (bass), John Lefler (gitar), dan Mike Marsh (drum) juga terkesan dengan penonton di Jakarta.
Sekilas, band yang sudah terbentuk selama satu dekade ini bahkan mengagungkan penonton di Jakarta. Mereka berkali-kali mengucapkan terima kasih kepada penonton karena sudah mengundang mereka. Carraba cs bahkan sampai tidak percaya pada apa yang mereka lihat.
"Jakarta seperti tidak nyata bagi kami. Show yang sangat mencengangkan. Bahkan sampai tidak terasa sama sekali. Could that have been real?" tulis Dashboard Confessional dalam postingannya di jejaring sosial mereka.
Konser Cantik Dashboard Confessional untuk Jakarta

Band asal Florida, Amerika Serikat, membuka penampilannya dengan hitsnya 'Don't Wait' dan langsung mengguncang lapangan D, Senayan. Setelah menyanyikan lagu pembuka, sang vokalis, Chris Carrabba tidak lupa menyapa sekitar lima ribu orang yang memadati konser tersebut.
Setelah mendapatkan respon yang sangat positif di konser perdanya di Indonesia dan Asia Tenggara, band yang di gawangi oleh Chris Carrabba (Vokal,Gitar), John Leffer (Gitar), Scott Shoenbeck (Bass) dan Mike Marsh (Drums) itu, tidak berhenti memuji penonton.
"Terima kasih telah mengundang kami, kalian sangat cantik," ujar Chirs disela-sela konsernya.
Band yang telah menelurkan tujuh buah album itu terlihat 'cantik' di atas panggung. Hal itu pun ditunjang penampilan panggung yang telah tertata dengan baik, baik sound yang dipakai ataupun tata panggungnya itu sendiri. Penampilan Band yang terbentuk atas project solo sang vokalis, Chris Carrabba itu, terasa semakin 'cantik' ketika para penontonnya tidak berhenti menyanyikan setiap lirik.
Penampilan band yang mendapatkan penghargaan di MTV Video Music Award 2002 itu, berdurasi 90 menit, dengan 19 lagu yang dibawakan. Hits-hits seperti 'Stolen','Screaming Infidelities','The Swiss Army Romance','Saint and Sailor' dan hits teranyarnya 'Belle of The Boulevard'. Saat membawakan hits teranyar itu, Chris pun mempertontonkan kebolehannya bermain keyboard. Selain membawakan hits-hitsnya, band yang pernah mengisi original soundtrack 'Spiderman 2' dan 'Sherk 2' itu,juga membawakan 'El Scorcho' hits band asal Amerika Serikat, Weezer.
"Saya tidak bisa melihat berapa banyak orang datang di konser ini, tapi mari kita bernyanyi bersama dengan hati," ujar Chris.
Dashboard Confessional ingin memberikan kenangan manis di konser perdananya itu, band yang pernah merilis album Unplugged pada 2002 itu, berfoto dengan surat dari fans mereka yang berbentuk manusia dengan latar belakang ribuan penonton.
Penampilan Dashboard Confessional di POND'S Teens Concert ditutup dengan hits lawas mereka 'Hands Down' dan langsung dengan kemeriahan kembang api. Dalam POND'S Teens Concert, dimeriahkan oleh penampilan band-band lain seperti Nidji, Kotak, Zigaz, The Cangcuters, The Sigit dan Efek Rumah Kaca.
Tiru Michael Jackson, Ari Lasso Akan Duet dengan Penyanyi Pria

"Pastinya dengan laki-laki, bener serius. Lho emang kenapa kalau dengan laki-laki? Seperti Michael Jackson dengan Phil Collins, Rod Stewart dengan Bryan Adams juga pernah dan itu keren," kata Ari saat ditemui di Temui di FX, Senayan, Minggu (30/5/2010) malam.
Siapa penyanyi pria yang akan diajak Ari berduet? Pria kelahiran Madiun itu belum mau menyebut namanya, namun dia memberi bocoran penyanyi itu bukan penyanyi baru dan bukan penyanyi terkenal.
Pemilik nama lengkap Ari Bernardus Lasso itu kini sedang menyiapkan album ke-5. Album mini itu terdiri dari 6 lagu. Ari menjanjikan album barunya nanti akan berbeda dari album sebelumnya yang seringkali berisi lagu melow. "Kalau sekarang nggak (mellow), pokoknya sesuatu yang baru, keren yang pasti," kata mantan vokalis Dewa 19 tersebut.
Album baru Ari didukung musisi Pay dan Andi Rianto. Soal launching, Ari memilih setelah Piala Dunia selesai. Alasannya saat ini orang sedang gila bola sehingga lebih baik dari sisi hiburan tiarap lebih dulu.
Unsur Japanese Kental dalam Musik Shizen Band
