
"Aku sebenarnya ingin sekali bangkit lagi dengan band baru. Tetapi aku masih pengen solo dulu. Apalagi kesibukan selain kuliah, aku masih menjalankan promo ke berbagai stasiun radio dan ke daerah seluruh Indonesia," ujar Adhareza saat ditemui di Restoran Leko, Grand Indonesia, lantai 5, Jakarta, baru-baru ini.
Adhareza melakukan promo single bukan demi melariskan albumnya, tetapi demi melariskan RBT (ring back tone)-nya. Contohnya, single pertama Sesungguhnya, lumayan penjualan RBT-nya.
"Mungkin semua penyanyi sekarang lebih mengandalkan RBT dari pada albumnya," ucap pria kelahiran Bengkalis, Riau, 13 Juli 1990.
Semangat itulah yang membuat anak pertama dari lima bersaudara ini semangat mempromosikan lagu yang dibuatnya, termasuk untuk album Harga Mati.
"Aku juga ikut ciptakan satu lagu tentang cinta berjudul Ta'kan Menyerah. Meski awalnya ragu, setelah mendapat dukungan dari musisi papan atas, akhirnya aku menjadi percaya diri untuk lagu ini. Dan, pengen menciptakan lagu lainnya," papar mahasiswa semester lima Universitas Trisakti Jakarta.
Begitu juga untuk single kedua Main Api modelnya Julie Estele. Adha mengatakan, "Karena Julie lebih cocok, akhirnya sutradara memutuskannya pakai Julie Estele yang menjadi model klip Main Api dari albumHarga Diri."
Sekadar mengingatkan, Adha memang sudah menyukai musik sejak masih duduk di SD. Setelah SMP, ia coba mendirikan grup band Awana sampai kelas 2 SMA. Saat naik kelas 3 SMA sampai lulus, akhirnya masing–masing personel memutuskan bubar.
Ia pun memutuskan kuliah di Jakarta sambil tetap mengasah bakat musiknya. Ia pun berguru dengan musisi ternama. Hal itu yang membuatnya berani memutuskan menjadi penyanyi solo sambil memainkan alat musik, seperti saat ini.
0 comments:
Post a Comment