
"Kita tidak tahu orang yang di gambar itu apakah benar mereka atau bukan. Kita akan minta bantuan orang IT yang pintar, apakah ini mereka apa bukan," ujar Kabid Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Pol Marwoto Soeto saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (9/6) sore.
Pihak Mabes Polri juga menjelaskan jika kejahatan asusila ini merupakan bentuk kejahatan yang terkoordinasi dan sangat berbeda dengan kasus pencurian.
"Ini kan memang bukan kejahatan yang berdiri sendiri seperti pencurian. Kalau kasus ini ada beberapa yang melakukan, memproduksi dan menyebarkan. Jadi ini rangkaian kejahatan. Seperti di KUHP ada yang merencanakan, melakukan, dan turut serta. Sampai sekarang polisi belum tahu siapa yang merencanakan dan melakukan. Paling gampang ya polisi meminta keterangan dari orang yang ada di gambar, kita masih menunggu penyelidikan dari orang itu," terang Marwoto.
Apakah kasus ini sudah meresahkan sehingga harus meminta bantuan dan sampai membentuk tim khusus?
"Sebenarnya nggak, karena divisi ini sudah ada. Kalau kita minta bantuan tenaga ahli, itu biasa. Walaupun kita yakin secara kasat mata bahwa ini adalah si A, L, C tapi untuk kepastian itu supaya masyarakat juga kalau kita informasikan tidak ragu-ragu kita minta bantuan orang pintar," pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment