
Berawal dari kecintaan terhadap musik Jepang, Wasabi meluncurkan album dan single Slalu dan Slamanya Wasabi. Variatif musik Jepang pun jadi andalan.
"Awalnya kita suka mainkan lagu Jepang. Itu jadi inspirasi kita. Tapi yang kita ambil lebih Jepang rock dengan beragam warna musik, aransemen dan sound yang berbeda," ungkap Adip 'Wasabi', saat ditemui di Backstage Ancol, Jakarta Utara, baru-baru ini.
Meski warna musik Negeri Sakura saat ini sudah dipopulerkan band J-Rock, namun Wasabi berbeda dengan J-Rock. "Kalau J-Rock kan lebih ke satu warna individu, rock aja. Tapi kalau kita beragam ada j-pop, dance, rock dan lain-lain," terang Adip.
Wasabi yakin warna musik baru Wasabi yang beragam itu diterima hati masyarakat pecinta musik Indonesia.
"Kita ingin satu musik yang unik. Makanya kita ciptakan pasar musik baru dan kita nggak mau di kotak-kotakkan. Kita nggak mau muncul sesaat, setelah itu nggak tahu kemana seperti kebanyakan band sekarang," papar Adip.
Wasabi yang personelnya terdiri Bad (vokal), Adip (drum), Fikri (gitar), Udie (gitar) dan Coco (bass) ini, selain itu memang tak terpengaruh dominasi musik Melayu. Band ini konsisten di jalur musik rock.
"Musik kita nge-rock, karena ibarat sambal itu kan pedas. Sama seperti nama band kita Wasabi (sambal sushi, red) yang pedas dengan hentakan musik yang metal," pungkas Fikri.
0 comments:
Post a Comment